Pengaruh Rezim Hidrologi dan Karakterisasi Ekologis terhadap Kualitas Air (Studi Kasus Waduk Jatiluhur)
Abstract
Waduk multiguna Jatiluhur digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sumber air baku air minum, pengendalian banjir dan irigasi, mulai mengalami penurunan daya dukung lingkungan dan fungsi waduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rezim hidrologi dan karakterisasi ekologis yang mempengaruhi kualitas air. Penelitian ini secara umum menggunakan data sekunder yang tersedia pada Perum Jasa Tirta II (PJT) Jatiluhur, BPDAS Citarum-Ciliwung dan PSDA Provinsi Jawa Barat dengan kurun waktu 10 (sepuluh) tahun untuk pengambilan data hidrologi. Penelitian pengambilan sampel air dilaksanakan pada waduk Jatiluhur yang berlangsung mulai dari bulan Oktober tahun 2010 sampai dengan bulan April tahun 2011 pada 6 (enam) stasiun pengamatan dengan pengambilan sampel air berdasrkan kedalaman. Parameter kualitas perairan yang diukur adalah suhu, kecerahan, intensitas cahaya, pH, O2, CO2, klorofil-a, fitoplankton, alkalinitas, nitrat, nitrit, total nitrogen, total fosfat, COD dan logam Pb. Penyebaran parameter fisika dan kimia perairan, serta kelimpahan-biomassa fitoplankton (dinyatakan sebagai konsentrasi klorofil-a) yang bervariasi dari setiap stasiun pengamatan dan pengaruh faktor iklim dapat ditentukan dengan menggunakan suatu pendekatan analisis statistik multivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rezim hidrologi di waduk Jatiluhur bersifat acak dan stokastik yang dipengaruhi oleh perubahan iklim moonson dengan fenomena global kejadian La Nina di tahun 2010 dan awal tahun 2011 yang mengakibatkan kecenderungan tren kenaikan curah hujan dan debit inflow.Karakterisasi kualitas ekologi perairan di waduk Jatiluhur menggunakan pendekatan indeks dominansi dan status trofik. Perhitungan indeks dominansi dan keanekaragaman menunjukkan bahwa fitoplankton di waduk Jatiluhur didominasi oleh spesies tertentu dan memiliki keanekaragaman dan kestabilan rendah dan tercemar sedang, sedangkan indeks status trofik menunjukkan status waduk Jatiluhur masuk dalam kategori Eutrofikasi (terindikasi terjadi pencemaran air). Beberapa parameter kualitas air melebihi baku mutu standar yaitu parameter COD dan logam Pb terlarut. Hasil uji statistik multivariate menggunakan fungsi kanonik menunjukkan bahwa beberapa parameter kualitas air saling berkorelasi positif dengan komponen hidrologi yaitu debit dan tinggi muka air di waduk Jatiluhur.