Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di khatulistiwa serta negara beriklim tropis sehingga matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi ini dapat menjadikan matahari menjadi alternatif sumber energi masa depan. Sumber energi ini merupakan sumber yang tak akan habis bila digunakan sebagai sumber energy alternative. Kekurangan air bersih banyak menimpa masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus membeli air bersih untuk dikonsumsi setiap harinya. Solusi dari masalah ini dengan memanfaatkan air laut yang tersedia cukup banyak agar dapat diolah menjadi air bersih dengan memanfaatkan energy surya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, pengujian dilakukan dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 WIT dengan volume fluida yang di uji sebanyak 19 liter. Destilasi tenaga surya merupakan salah satu cara untuk mengolah air laut yang menghasilkan air bersih dengan cara pemanasan, penguapan dan pengembunan. Pada sistem destilasi air laut tenaga surya, plat penyerap radiasi surya diubah menjadi panas. Air laut pada basin akan menjadi panas, air menguap dan menempel pada kaca penutup bagian dalam. Akibat adanya perbedaan temperatur antara di dalam basin dengan lingkungan terjadi kondensasi yang menempel pada kaca penutup dan akan mengalir ke bawah mengikuti kemiringan kaca penutup. Hasil pengujian menunjukan nilai efisiensi plat tembaga gelombang 31.42%, aluminium datar 29.93%, aluminium gelombang 24.09%, stainless steel datar 23.73% dan untuk nilai efisien terkecil berada pada plat stainless steel gelombang 23.69%. Sedangkan untuk nilai efisiensi terbesar berada pada plat tembaga datar 36.79%