Masa pandemi covid-19 memunculkan kebijakan perubahan sistem pembelajaran dari luring menjadi daring. Kebijakan ini berimbas pada sekolah-sekolah di Kota Jayapura, Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran di sekolah pada masa pandemi. Pengambilan data menggunakan metode triangulasi dengan subjek penelitian berasal dari perwakilan pendidik taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama serta perwakilan yayasan al-barakah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepala sekolah merencanakan pembelajaran diawali dengan mengadakan In House Trainning yang membahas mekanisme pelaksanaan pembelajaran selama satu semester. Selain itu, membuat adanya standar opersional prosedur berbagai kegiatan. Pelaksanaan pembelajaran mengalami pengurangan waktu mengajar dan pengurangan kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan pengembangan diri peserta didik lainnya. Selanjutnya evaluasi pembelajaran yang dilakukan sudah berbasis informasi teknologi yang memanfaatkan jaringan internet. Namun adanya keputusan sekolah terkait materi pembelajaran yang diajarkan kepada peserta didik berupa materi yang esensial sehingga beberapa materi tidak tersampaikan. Hal ini akan berakibat pada penurunan kualitas materi yang tersampaikan kepada peserta didik dan hilangnya salah satu materi pada mata pelajaran tertentu.